NIS akan memudahkan dalam pengelolaan managemen kesiswaan
http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=5&id=723
(19/04/2006 - 17:22 WIB)
Jurnalnet.com (Jakarta): Jika tak ada aral melintang, mulai tahun depan siswa di Indonesia akan memiliki Nomor Induk Siswa (NIS) yang unik dan terpusat (Student Identification Number) Demikian dikatakan Kepala Biro Perencanaan Depdiknas Gatot Hari Priowijanto di Gerai Informasi Depdiknas di Jakarta, Rabu (19/4).
Menurutnya NIS akan memudahkan Departemen Pendidikan Nasional dalam memetakan potensi siswa termasuk managemennya. Selain itu NIS ini dibuat untuk menyiapkan data yang akurat, terkomputerisasi dan tersentralisasi. "Harapannya dengan adanya NIS ini data setiap siswa bisa dideteksi. Siapa namanya, siapa gurunya, di mana sekolahnya, tempat dan tanggal lahirnya dan sebagainya," ucapnya.
“Dan yang lebih penting lagi, NIS ini akan memudahkan dalam pengelolaan managemen kesiswaan termasuk untuk menghindari duplikasi dan penyelewengan bantuan seperti buku, BOS dan sebagainya, ”tambahnya.
Penerapan NIS selama ini masih belum ada standar yang baku. Aturan penyusunan NIS antar satu propinsi bisa berbeda dengan propinsi lain. Bahkan di beberapa wilayah, aturan penyusunan NIS diserahkan pada masing-masing sekolah. Dengan mekanisme pemberian NIS yang tidak baku secara nasional, NIS tidak mampu menjadi pembeda utama bagi siswa hingga tingkat nasional.
Akibat dari tidak adanya standardisasi ini, muncul kesulitan dalam proses manajemen siswa dalam skala nasional. Karena itu dirasa sangat penting untuk melakukan standardisasi kodifikasi NIS yang diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan standardisasi ini, NIS akan benar-benar bersifat unik dan menjadi pembeda utama antar satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh Indonesia.
Saat ini NIS telah diujicobakan (prototype) di 3 kota di Jawa Timur dan mulai tahun depan akan diterapkan di 6 provinsi lain yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Direncanakan dalam waktu 3-5 tahun seluruh provinsi sudah menggunakannya.
Nomor induk ini akan terdiri dari sepuluh digit dengan 3 digit pertamanya menandakan tahun masuk SD seorang siswa. Nantinya, seorang siswa sejak SD sampai SLTA hanya memiliki satu nomor saja yang berbeda dengan siswa lainnya. ***(rhm)
0 comments:
Post a Comment