sisKa's qUotes

Saturday, May 9, 2009

KTSP: Kurikulum Terserah Suka Pian

11 March 2009 | Ditulis oleh: EWA | SETIAP berganti menteri berganti kurikulum. Begitu ungkapan sinisme atas perbaikan kurikulum yang dianggap sering terjadi. Belum satu kurikulum dirasakan tuntas dilaksanakan, kurikulum baru diberlakukan. Pertanyaannya, apakah kurikulum perlu diubah? Atau, setidaknya perlukan dilakukan pembaharuan kurikulum?

Perubahan kurikulum mengacu kepada perubahan hal-hal mendasarnya. Misalnya dasar filosofi semisal perubahan dasar negara atau filsafat pendidikan. Manakala yang ‘ditukar’ atau ‘diganti’ bukan landasan dasar dibahasakan inovasi alias pembaharuan kurikulum. Dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, KTSP, lebih kepada perbaikan atau penyempurnaan kurikulum.

Begitulah. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang bersifat piloting banyak pihak tidak memaknai tajam. KBK berlanjut kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bagi yang sinis diplesetkan menjadi “Kurikulum Terserah Suka-suka Pian”. Alias suka-suka guru.

Ya, itulah inti KTSP. Terserah guru, suka-suka guru dalam pengembangannya. Dengan diberlakukan KTSP berarti tidak ada lagi istilah Kurikulum Nasional alias kurikulum sentralistik. Dalam KTSP, guru adalah ‘penentu’, gurulah pengembang kurikulum. Kita sampai kepada prinsip keberagamam kurikulum; kurikulum dikembangkan pada tingkat satuan pendidikan. Satuan pendidikan tidak lagi sekadar pelaksana doang.

Implikasinya, setiap satuan pendidikan mengembangkan kurikulum. Kita tidak akan mengenal lagi Kurikulum 2008, tetapi kurikulum satuan pendidikan. Misalnya, Kurikulum SMPN 1 Banjarbaru tahun 2009. Ketika tahun 2010 diperbaharui, ya menjadi Kurikulum SMPN 1 Banjarbaru 2010.

Dengan demikian, karena setiap satuan pendidikan mengembangkan kurikulum dan perangkatnya, sistem copy paste, duplikasi program satuan pendidikan lain, dan seteresnya tidak dimungkin kan lagi. Kenapa? Setiap satuan pendidikan mempunyai karakteristik sendiri. Tuntutannya, setiap sekolah mengembangkan kurikulum dan setiap guru mengembangkan pembelajaran masing-masing.

Bahkan, jangankan pada dataran satuan pendidikan, pada setiap pembelajaran setiap guru ‘wajib’ mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengembangan RPP borongan tidak dimungkinkan lagi. Bila pada satu sekolah terdapat kelas paralel, lebih afdol pada setiap kelas disusun RPP berdasarkan karateristik peserta didik. Prinsip diversifikasi kurikulum diterapkan.

Inovasi kurikulum, dalam hal ini KTSP, berarti menerapkan prinsip desentralisasi kurikulum dan praktik pendidikan. Dengan kata lain, manajemen berbasik sekolah tidak lagi menjadi sekadar dongeng, tetapi diaplikasikan. Sekolah, haruslah ‘kuat’ dalam arti mampu mengembangkan berbagai upaya dalam mencapai tujuan pendidikan (sekolah).

Dalam bahasa yang lebih keras, saatnya sekolah mengembangkan diri dengan kekuatan sendiri, bukan ‘menyusu’ kepada instansi yang ditempatkan sebagai ‘atasan’. Guru profesional adalah guru yang mampu memenuhi tugas profesional dengan mandiri. Setidaknya, tidak berprilaku ‘sesuai petunjuk’ atau begitu menurut atasan. Acuan paling afdol adalah: Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Akan menjadi hal memprihatinkan kalau sekolah (guru) tidak memahami produki undang-undang dan aturan penggenapnya yang menjadi acuan bagi pengembangkan tugas profesional. Saatnya menghindar dari … menurut … atau … katanya …

KTSP adalah pemberian wewenang dominan bagi satuan pendidikan dan guru memajukan pendidikan berbasik karateristik sekolah, peserta didik, dan lingkungan. Satuan pendidikan, misalnya, dalam pengembangan kurikulum mengacu SNP bekerja sama dengan stkeholder berdasarkan karateristik setempat. Bukan, sekadar meadopsi atau mendaptasi produk satuan pendidikan lain. Kalau pada awal, bolehlah. Tetapi, pada akhirnya memproduksi sendiri.

Inovasi kurikulum dalam kaitan KTSP menuntut kesiapan satuan pendidikan (guru) dari hulu sampai ke hilir. Sembari mengumandangkan: Selamat tinggal kopi paste, selamat tinggal … menurut pejabat anu atau katanya Si Anu. KTSP: Kurikulum Terserah Suka-suka Pian, wahai para guru.

Bagaimana menurut Sampeyan?


coPied from: http://webersis.com/2009/03/11/ktsp-kurikulum-terserah-suka-pian/

0 comments:

just the way you are

  © Blogger template Valentine by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP